Fayakhun Andriadi Peduli Manajemen Busway
Fayakhun Andriadi, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta sudah sejak lama peduli akan nasib Jakarta, termasuk soal manajemen busway. Pada tahun 2013 lewat catatannya di akun kompasiana.com, Fayakhun mengulas panjang lebar soal busway. Dari awal pengadaannya, menurut Fayakhun, memang banyak pihak yang menyangsikan program ini karena mengurangi satu jalur jalan. Di sisi lain, keberadaan halte juga berimbas pada ditebanginya pepohonan yang menaungi jalan.
Namun seiring waktu, pengadaan busway ini seakan mendapat
angin segar. Fayakhun menulis : “Tak lama kemudian, busway pun disambut baik
penggunanya karena dianggap lebih nyaman dari angkutan umum sejenis lainnya.
Dengan catatan : Jalur Blok M – Stasiun Kota, adalah pilot project busway yang
dianggap sukses. Selain itu, moda transportasi hasil replikasi dari kota
Bogota-Columbia ini juga dianggap lebih aman dari tindak kekerasan dan
kejahatan di ibukota. Saat itulah, orang pun mulai berpikir, bahwa busway dapat
menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan persoalan kemacetan di kota
Jakarta.”
Sayangnya, pengadaan busway yang awalnya diharapkan mampu
menjadi solusi, justru malah menimbulkan problem tersendiri. Separator busway
yang berantakan tidak jarang menimbulkan kecelakaan sehingga nyawa bisa
melayang. “Belum lagi ibu-ibu, anak kecil yang patah tulang, luka parah, akibat
sepeda motor yg mereka gunakan menabrak separator busway. Untuk pengguna mobil,
banyak yang menjadi rusak velgnya, akibat adanya potongan separator busway yang
‘menyempal’ diluar tempat semestinya dan tergeletak tidak di tempat sewajarnya.
Masyarakat warga DKI sudah menderita kerugian hilang nyawa, cacat, luka-luka,
dan kerugian materil, akibat lambannya tindakan PEMDA DKI untuk segera
memperbaiki dan menertibkan separator busway yang cenderung terlihat tidak
terurus dan menjadi momok maut bagi para pengguna jalan,” tulis Fayakhun.
Karena itu, Fayakhun menilai perlu ada tinjauan ulang
terhadap manajemen busway. Kepada Pemprov DKI Jakarta yang saat itu dikomandani
oleh Jokowi – Ahok, Fayakhun berharap betul agar manajemen busway ditata ulang.
“Baik Jokowi atau pun Ahok tentu tidak main-main dengan perkataannya tersebut,
karena keduanya juga pernah menjadi pejabat publik di kota asalnya
masing-masing. Artinya, bila keduanya sadar bahwa persoalan utama pengelolaan
busway adalah manajemennya yang buruk, maka tak lama setelah mereka terpillih,
seharusnya ada gebrakan yang dilakukan untuk mengubah manajeman busway yang
model warteg itu, menjadi manajemen yang lebih efisien dan tentu saja
mengedepankan keselamatan warga DKI (human security),” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar