Fayakhun Andriadi, Politik yang Amanah
Fayakhun Andriadi
Pada masyarakat Indonesia terdapat sebuah anggapan bahwa politisi atau pejabat publik yang amanah adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri dan keluarganya. Dengan kata lain, secara ekonomi sudah mapan, kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi, sudah cukup dengan materi yang sekarang dimiliki bahkan berlebih. Dengan harapan, ketika nanti menjadi politisi atau pejabat publik, ia tidak akan melakukan politik transaksional untuk memperkaya diri. Keadaan tersebut mungkin yang membuat politisi muda Golkar bernama Fayakhun Andriadi menjadi berbeda.
Pada masyarakat Indonesia terdapat sebuah anggapan bahwa politisi atau pejabat publik yang amanah adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri dan keluarganya. Dengan kata lain, secara ekonomi sudah mapan, kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi, sudah cukup dengan materi yang sekarang dimiliki bahkan berlebih. Dengan harapan, ketika nanti menjadi politisi atau pejabat publik, ia tidak akan melakukan politik transaksional untuk memperkaya diri. Keadaan tersebut mungkin yang membuat politisi muda Golkar bernama Fayakhun Andriadi menjadi berbeda.
Fayakhun Andriadi, Politik yang Amanah |
Seperti dikutip dari www.fayakhun.com,
dalam sebuah wawancara dengan majalah LIDER, tercatat bahwa sebelum terjun ke
politik praktis dengan menjadi anggota DPR, Fayakhun Andriadi lebih dikenal
malang melintang pada dunia usaha. Ia tercatat sebagai Komisaris Utama PT
Toykar (2008), Komisaris PT Bambu Indah Timur (2003-2008), Komisaris PT Mandiri
Karya Indah Sejahtera (2000-2008), Direktur PT Krisdeka Asri Laras (1997-2002),
dan lain-lain. Bahkan, Fayakhun Andriadi sudah menjadi Direktur Utama Argata
Raksa – konsultan sistem informasi yang menangani sistem PAD Dati (daerah
tingkat) I Irian Jaya (sekarang Papua), NTT, dan Jawa Tengah pada usianya yang
masih 19 tahun. Berasal dari keluarga yang menjunjung tinggi etos kerja keras,
tak heran jika Kun, begitu panggilan akrabnya, cepat mewujudkan keinginannya
untuk mandiri dan menjadi pebisnis ulung dnegan sangat cepat.
“ Di tahun 2004 omzet saya sudah Rp 200 milyar,” ujar
anggota Dewan yang masuk Senayan tahun 2009 ini. Tanpa bermaksud membanggakan
diri, Fayakhun Andriadi ingin menyampaikan bahwa tujuannya masuk ke dunia
politik bukan untuk mengejar materi.
Bahkan kepada LIDER, Fayakhun Andriadi bertutur,
sesungguhnya wilayah politik adalah wilayah yang oleh ayahnya, almarhum Haditirto,
harus dihindari. Padahal, sang ayah termasuk salah satu pendiri Partai Golkar (waktu
itu masih disebut dengan nama Golkar saja) di Jawa Tengah. Tidak berhenti di
situ saja, beliau sempat menajdi pimpinan FKP (Fraksi Karya Pembangunan) DPR
dan MPR RI pada sekitar tahun 1980an.
“ Politik itu kejam. Kalian boleh sekolah setinggi-tingginya,
berbinis atau menjadi pegawai silahkan, tetapi jangan ke politik,” kenang Fatakhun Andriadi menirukan pesan yang
disampaikan oleh ayahnya.
tulisan yang menarik. mampu menjelaskan pokok persoalan yang dibahas
BalasHapusseorang pejabat negara seharus bisa amanah
BalasHapustulisan yang mengispirasi. mantab
BalasHapuspak, apakah benar, sekarang masih ada politisi yang masih memiliki jiwa yang amanah?
BalasHapusdunia politik hari yang ada hanyalah untuk kepentingan pribadi
BalasHapus